Membangun desa lebih cepat lagi jika langsung dilakukan dengan
membangun ekonominya. Ekonomi pedesaan bukan hanya pertanian,
banyak yang lain, diantaranya wisata pedesaan.
Urusan pertanian
sudah puluhan tahun dikerjakan dengan cukup berhasil oleh Kementerian
Pertanian dan Dinas-dinas Tanaman Pangan di setiap provinsi dan
kabupaten.
Target "menggaet" turis mancanegara sebanyak 20 juta orang pada tahun 2019 sedangkan saat ini baru mencapai 10 jutaan orang. Kini Kementerian BUMN ikut membangun desa wisata.
Wisata pedesaan belum mendapat banyak
perhatian. Kementerian Pariwisata lebih fokus pada mendatangkan turis
mancanegara yang memang Indonesia ketinggalan jauh dari negara-negara
tetangga. Target "menggaet" turis mancanegara sebanyak 20 juta orang pada tahun 2019 sedangkan saat ini baru mencapai 10 jutaan orang. Kini Kementerian BUMN ikut membangun desa wisata.
Menteri
BUMN menugaskan beberapa BUMN untuk mendirikan Balai Ekonomi Desa
(Balkondes) dengan target 100 Balkondes di 10 destinasi wisata nasional
pada tahun 2017/2018. Balkondes mengelola pelatihan bagi warga desa
untuk membuat kerajinan sesuai dengan potensi alam desa tersebut.
Balkondes juga ditargetkan untuk membantu penduduk yang bersedia
membangun rumah inap (homestay) untuk disewakan kepada turis.
Nantinya Balkondes diharapkan bekerja sama dengan badan usaha milik desa
(BUMDes) membantu pendanaan dan promosi desa wisata dan kegiatan
ekonomi lainnya.
Pembentukan Balkondes dan pengembangan desa
wisata dilaksanakan secara bersama oleh beberapa BUMN.
Beberapa BUMN tersebut antara lain PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko; PT. Patra Jasa, dan beberapa BUMN lain.
Saat ini sudah ada desa-desa wisata yang dibangun atas inisiatif Kementerian BUMN.
Beberapa BUMN tersebut antara lain PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko; PT. Patra Jasa, dan beberapa BUMN lain.
Saat ini sudah ada desa-desa wisata yang dibangun atas inisiatif Kementerian BUMN.
Ekonomi Pedesaan
Pengembangan
desa wisata memang tepat untuk menggerakkan ekonomi pedesaan. Banyak hal
yang semula dianggap tidak berarti ternyata dapat menambah penghasilan
penduduk desa. Menanam sayuran, memetik kebun apel, memerah susu
kambing, mengarungi jeram sungai, dan sebagainya adalah aktivitas yang
bisa dijual kepada penduduk kota dan turis asing.
Sumber mata air yang diubah menjadi kolam pemandian yang ditata apik dapat menambah kas desa berlipat-lipat. Menyewakan sepeda untuk turis juga berpotensi mendatangkan beberapa puluh/ratus ribu sebulan.
Sumber mata air yang diubah menjadi kolam pemandian yang ditata apik dapat menambah kas desa berlipat-lipat. Menyewakan sepeda untuk turis juga berpotensi mendatangkan beberapa puluh/ratus ribu sebulan.
Beberapa desa
beruntung mendapat kunjungan rutin para peziarah ulama terkenal dari
berbagai daerah.
Peninggalan leluhur juga mengundang banyak orang untuk datang. Tradisi tahunan yang dikemas menjadi festival yang ramai akan menggerakkan ekonomi pedesaan.
Jika tidak ada tradisi yang dapat menjadi daya tarik, dapat dilakukan atraksi baru seperti lomba layang-layang, festival burung berkicau, lomba sepeda gunung, dll. Dengan membuat orang kota datang dan menikmati suasana pedesaan, maka ekonomi desa dapat tumbuh dan menahan penurunan produktivitas akibat ditinggalkan oleh sebagian warganya yang bermigrasi ke kota-kota besar.
Peninggalan leluhur juga mengundang banyak orang untuk datang. Tradisi tahunan yang dikemas menjadi festival yang ramai akan menggerakkan ekonomi pedesaan.
Jika tidak ada tradisi yang dapat menjadi daya tarik, dapat dilakukan atraksi baru seperti lomba layang-layang, festival burung berkicau, lomba sepeda gunung, dll. Dengan membuat orang kota datang dan menikmati suasana pedesaan, maka ekonomi desa dapat tumbuh dan menahan penurunan produktivitas akibat ditinggalkan oleh sebagian warganya yang bermigrasi ke kota-kota besar.
Pada
dasarnya setiap desa bisa membangun desa wisata tanpa mengharap bantuan
dari pihak lain yang belum tentu cocok dengan keinginan penduduk desa.
Untuk bisa menjadi desa wisata yang berhasil, syarat utamanya adalah
kebersihan rumah, terutama toilet, dan kebersihan lingkungan. Turis
tentunya akan enggan datang ke desa yang kotor, sampah teronggok di
mana-mana, sungai berwarna hitam penuh kotoran, tinja hewan bertebaran
di sepanjang jalan.
Walaupun jalan menuju desa tidak mulus, atau
listrik belum ada, hal-hal itu tidak menghambat minat turis untuk
datang jika desa itu menawarkan sesuatu yang khas. Selanjutnya desa yang
sudah cukup bersih dan mempunyai sesuatu yang bisa dinikmati orang kota
dan turis asing perlu mencanangkan kehadirannya di media Internet
(youtube, instagram, facebook, dsb.) yang dapat diakses oleh siapapun
dari manapun.
Kita mulai dari sekarang.......
Kita mulai dari sekarang.......
0 komentar:
Posting Komentar